Europe on Screen 2015 Dibuka dengan Film Animasi Pendek nan Memukau
Mei 5, 2015Selamat Ulang Tahun, Kompas Corner
Mei 6, 2015Setelah menyelenggarakan beberapa lomba, Kompas Corner membuat perayaan ulang tahunnya yang ke-2 menjadi lebih meriah dengan ragam seminar yang dibawakan oleh pembicara-pembicara ngetop di bidangnya seperti ICT, komunikasi dan bisnis.
Rangkaian seminar dan workshop dimulai pada Senin (4/5) yang tebagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama dibawakan oleh Henry MTH (General Manager IT Harian Kompas) dan Agus Ramdhani (Software and Application Manager Kompas) dengan topik mengenai Big Data. Keduanya membahas mengenai pemanfaatan Big Data pada bisnis media. Saat ini Kompas sedang menerapkan Big Data dalam bisnisnya.
Lalu apa itu Big Data? Itu merupakan istilah untuk data yang jumlahnya tak bisa diolah oleh komputer, yang mengendalikan teknologi ICT. Untuk saat ini, sumber-sumber Big Data berasal dari social media seperti Facebook, Google, Microsoft atau Telco. Data-data tersebut nantinya dapat diolah oleh data scientist, yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk analisa atau pengambilan keputusan.
“Big Data banyak dimanfaatkan industri untuk analisa prediksi dengan ragam tujuan, misalnya marketing, bisnis. Suatu perusahaan menggunakan big data agar bisa mendapatkan insight untuk pembuatan produk tahun depan. Metode dan cara mengolah datanya tergantung dari tujuannya,” ungkap Agus.
Selain di bidang bisnis, Big Data juga dapat diterapkan di dunia jurnalistik. Biasanya, wartawan harus turun ke lapangan terlebih dahulu untuk mendapatkan data dari lapangan, dianalisis baru bisa membuat berita. Namun, dengan menggunakan Big Data, memunculkan istilah data journalism. Hal ini memungkinkan data-data dapat terkumpul hanya dari social media, tanpa wartawan harus turun ke lapangan, kemudian dapat dilakukan analisis dan prediksi bencana alam, atau lainnya. Outputnya sendiri dapat berupa graphic, interactive maupun analisa. Selain untuk data analysis, Big data juga dapat digunakan untuk keperluan business intelligence.
Sedangkan di sesi kedua, Kompas Corner menghadirkan sebuah talkshow Komunikasi yang dibawakan oleh Buyung Wijaya Kusuma selaku juralis di Harian Kompas sekaligus General Manager Sport di Kompas TV. Dalam sesi talkshow ini Buyung banyak bercerita mengenai kekuatan new media (media online) yang mulai menggeser media tradisional. Dengan kecepatan informasi yang bisa diberikan oleh media online, banyak orang yang sudah mulai tidak lagi terbiasa untuk mencari informasi via media cetak, radio, dan televisi.
Hal ini tak hanya berdampak pada konten berita saja tetapi juga mengubah konsep jurnalis sebagai si pembuat berita. “Jika di media tradisional, jurnalis memiliki waktu untuk memikirkan ide sebelum membuat dan menaikkan berita, media online menuntut jurnalis untuk bekerja secara efektif dan efisien. Semuanya menjadi serba cepat karena tuntutan waktu,” paparnya.
Hanya saja, Buyung menambahkan pada dasarnya keberadaan media tradisional tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh media online. “Kedalaman media online dalam membahas sebuah berita tidaklah seperti media cetak. Jika media online membahas mengenai peristiwa yang sedang berlangsung, media cetak lebih banyak membahas mengenai bagaimana dan mengapa sebuah peristiwa itu bisa terjadi,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan Kompas Corner masih akan berlangsung hingga besok Rabu (6/5). Selain bisa mendapat ilmu dari para pakar yang berlatar belakang Kompas Gramedia, peserta juga bisa menyaksikan galeri foto Tambora serta mendapatkan berbagai doorprize menarik lainnya.
Tunggu apalagi? Yuk, ikutan acara ulang tahun Kompas Corner yang ke-2.(*)
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Teknik Informatika | Sistem Informasi | Sistem Komputer | Akuntansi | Manajemen | Ilmu Komunikasi | Desain Komunikasi Visual, di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id