Adaptasi Media Massa Pada Industri 4.0
November 25, 2019Kuliah Umum Arsitektur: Kenalkan PPAr dan Peran Arsitek Untuk Mahasiswa UMN
November 25, 2019TANGERANG – Masalah tidur seperti Insomnia dan terkadang Parasomnia cukup sering dikeluhkan oleh sebagian pelajar, khususnya mahasiswa. Entah itu diakibatkan oleh faktor tugas, masalah akademik, maupun masalah personal lainnya. Insomnia dan Parasomnia menjadi sebuah permasalahan tersendiri yang patut disoroti.
Hal tersebut disampaikan Dokter Spesialis Neurologi di Rumah Sakit St. Carolus dr. Evelyn Johnlin dalam seminar ALIVE 5.0 di Lecture Hall Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada Jumat (22/11).
Dr. Evelyn memaparkan bahwa penting untuk mengetahui dan mengenal faktor, alasan dan siklus tidur yang bisa mengakibatkan Insomnia maupun Parasomnia. Menurutnya, dengan mengenal secara medis, maka dapat memberikan solusi dan jawaban atas masalah ini.
“Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa siklus kedalaman level dari tidur. Misalnya seperti tingkat Stage 1 hingga REM atau Rapid Eye Movement. Stage 1 adalah fase awal tidur, di mana kesadaran dari manusia masih hadir. Sedangkan Rapid Eye Movement adalah fase yang biasanya manusia akan mengalami yang namanya bermimpi,” papar Evelyn.
Menurutnya, orang yang mengalami insomnia akan kesulitan mengalami semua fase tersebut. Faktor-Faktor seperti masalah mental, misalnya depresi atau anxiety atau masalah-masalah eksternal yang terjadi pada aktivitas tidur itu sendiri, juga bisa menyebabkan insomnia.
“Saya sering mendapatkan banyak cerita dari beberapa pasien muda yang terkadang teman satu kos atau kondisi ruangan yang tidak nyaman dapat memperburuk keadaan insomnia yang sudah dialaminya. Memang suka terlupakan bahwa sebenarnya kenyamanan posisi tidur dan ruangan bisa membantu dalam menyelesaikan masalah (insomnia dan parasomnia) tersebut,” lanjut Evelyn.
Pada kesempatan yang sama, Komika Tretan Muslim menyampaikan beberapa saran dan juga candaan untuk bisa melihat permasalahan ini secara lebih humoris. Karena dengan begitu dirinya berharap bisa mengubah perspektif mahasiswa terhadap masalah ini.
“Terkadang kita juga lupa kalau kita susah tidur itu bukan hanyak dari masalah-masalah mental maupun spiritual, tetapi coba kita pikir lagi, jangan-jangan memang kita lagi nganggur dan tidak ada kerjaan, kemudian melabelnya sebagai Insomnia. Yang penting kalau dari saya, coba untuk tenang dulu dan jangan cepat-cepat panik kalau memang beberapa kali susah tidur, karena mungkin memang masalahnya lebih kecil dari itu. Menurut saya lebih baik susah bermimpi dalam tidur daripada tidak mempunyai mimpi di kehidupan nyata,” gurau Tretan.
ALIVE generasi ke 5 atau ALIVE 5.0 merupakan acara tahunan dari organisasi UMN Medical Center. Dengan mengusung tema “Better Sleep for better Health”, ALIVE 5.0 akan mengupas hal-hal yang berkaitan seputar Insomnia dan Parasomnia dengan mengundang pembicara; dr. Evelyn Johnlin (Spesialis Neurologi), Filo Sebastian (Youtuber) dan Tretan Muslim (Komika). (YSP/CRA)
*by Yoga S.Putra – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id