Kuliah Umum Arsitektur UMN : Mencari Arsitektur yang Kreatif
Oktober 9, 2018Gedung PK Ojong–Jakob Oetama UMN Raih Subroto Award 2018
Oktober 15, 2018
TANGERANG – Dalam rangka menambah wawasan Mahasiswa Arsitektur Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Program Studi (prodi)Arsitektur mengadakan Kuliah Umum bertema “Mencari Arsitektur yang Kreatif” di Lecture Theater, P.K. Ojong-Jakob Oetama Tower UMN pada Kamis (4/10).
Hadir sebagai pembicara, seorang Arsitek Praktisi, Yu Sing. Ia memberikan sepuluh contoh karya desainnya kepada peserta kuliah umum. Beberapa contoh desain rumah yang dijabarkan Yu Sing adalah desain rumah dengan konsep rumah tradisional suku Nias, hunian di kawasan dengan potensi banjir dengan konsep rumah panggung dan rumah di tengah kota dengan suasana kampung.
Dalam Kuliah Umum tersebut, Yu Sing mengungkapkan bahwa dalam proses membuat sebuah rumah, seorang Arsitek perlu menemukan gagasan terlebih dahulu. “Setelah ketemu tema atau gagasannya, itu membantu kita untuk menentukan desainnya akan seperti apa dari awal hingga akhir,” ungkap Yu Sing sambil memberikan penjabaran mulai dari kondisi sebelum rumah dibangun, keinginan klien, hingga alasan pemilihan material dalam proses pembuatan rumah.
Menurutnya, gagasan adalah hal yang sangat penting. Apabila klien menerima gagasan yang Arsitek berikan, maka proses pembuatan rumah akan semakin mudah. “Kliennya dibuat jatuh cinta dulu sama gagasannya, maka dari awal sampai akhir, klien akan mempertahankannya (desain),” ujar Yu Sing.
Sebaliknya, apabila tidak ada gagasan yang diberikan Arsitek kepada klien, maka akan terjadi proses revisi desain yang dapat memakan waktu.
“Kalau gagasannya sudah ketemu, sudah nyambung, tugas kita selanjutnya adalah bagaimana mewujudkannya ke dalam arsitekturnya, dalam bangunannya. Perlu banyak latihan agar seorang Arsitek dapat mengimplementasikan gagasan ke dalam sebuah desain arsitektur sebuah bangunan,” terang Yu Sing.
Terakhir, Yu Sing berpesan kepada peserta kuliah umum Arsitektur untuk menggunakan material alam yang ada di Indonesia. “Begitu kita bergantung kepada material alam, maka kita akan butuh material alam. Karena kita butuh, kita akan menjaga ketersediaannya tetap ada, maka alam akan lebih lestari,” tutup Yu Sing.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Himpunan Mahasiswa Arsitektur (HIMARS) UMN Theodore Daniel mengatakan bahwa Kuliah Umum prodi Arsitektur UMN disesuaikan dengan tugas yang sedang diberikan kepada Mahasiswa Arsitektur UMN di angkatan tertentu.
“Sebagai contoh, saat ini Mahasiswa Arsitektur UMN sedang diberikan tugas untuk mendesain rumah. Maka dari itu pada kuliah umum ini, prodi Arsitektur UMN mengundang Yu Sing, Arsitek Praktisi yang memiliki keahlian dalam mendesain rumah,” kata mahasiswa Arsitektur UMN tahun 2016 ini.
Daniel menambahkan, melalui Kuliah Umum mahasiswa jadi mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diketahui ketika terjun di dunia professional.
Kuliah Umum yang secara rutin diadakan sebanyak dua kali dalam satu tahun ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa Arsitektur UMN, melainkan juga dari mahasiswa Arsitektur universitas lain. Hal ini dikarenakan Mahasiswa Arsitektur UMN tergabung dalam komunitas Forum Komunikasi Mahasiswa Arsitektur Jakarta (FK – MAJ).
“Kita mengundang beberapa universitas lain supaya bisa datang juga. Kita bagi-bagi ilmu juga ke yang lain, nggak cuma di (mahasiswa) UMN (yang mendapat ilmu),” tutup Daniel.
*by Reviana Kristin – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id