Peduli Lingkungan, Mahasiswa UMN Ikuti Bakti Sosial
Agustus 9, 2018Ninok Leksono: Generasi Muda Harus Unggul dan Inovatif Merespon Perubahan
Agustus 16, 2018
JAKARTA – Pemerintah Indonesia baru saja memecahkan rekor dunia dengan kegiatan senam poco-poco yang diikuti 65.000 orang. Kegiatan ini diselenggarakan di kawasan Monumen Nasional pada minggu (5/8). Acara yang diprakarsai oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini melibatkan beberapa kalangan dari usia muda hingga lanjut usia. Universitas Multimedia Nusantara (UMN) turut mengirimkan wakilnya untuk terlibat dalam acara tersebut.
Staf Student Development, Yovidia Yofran mengatakan bahwa mahasiswa UMN yang menjadi perwakilan telah melewati tahap seleksi pada empat kali latihan. Ia mengatakan bahwa pada awalnya, ada sekitar 150 mahasiswa yang mendaftar untuk terlibat dalam acara tersebut. Hanya saja, jumlah tersebut harus dikurangi karena kuota yang disediakan hanya 50 orang.
Baca juga: Peduli Lingkungan, Mahasiswa UMN Ikuti Bakti Sosial
“Mahasiswa kita diseleksi oleh 4 instruktur yang juga berasal dari pilihan panitia acara. Mereka juga yang melatih senam pada kesempatan latihan,” ujarnya.
Acara pemecahan rekor ini memang digarap serius oleh pemerintah dalam hal ini Kemenpora. Mereka secara detail memastikan bahwa seluruh peserta yang mengikuti senam poco-poco dapat mengikuti gerakan dengan baik dan benar. Oleh karena itu, keberadaan instruktur sangat penting dan perlu melewati seleksi juga untuk pemilihannya.
Yovi menilai antusias mahasiswa UMN sangatlah besar. Hal itu bisa tampak dari keikutsertaan mahasiswa selama empat kali latihan yang berlangsung di sela-sela masa ujian.
“Mereka yang tidak lolos bahkan ada yang sampai sedih, karena ingin sekali ikut,” tambahnya.
Tifani Lianto, mahasiswa angkatan 2016 yang juga ikut dalam senam poco-poco tersebut mengaku senang bercampur bangga karena bisa terpilih untuk ambil bagian dalam pemecahan rekor ini. Dari awal ia ikut memang termotivasi dengan pemecahan rekor yang termasuk bersejarah ini.
“Ngincer sertifikatnya, sih. Kan bangga tuh punya sertifikat mecahin rekor dunia,” ujar Tifani.
Peserta lainnya, Aqilah Ananda memiliki komentar yang tak jauh berbeda dengan Tifani. Ia bangga bisa ikut memecahkan rekor bersama ribuan orang lainnya. Berawal dari kecintaan menari, Aqilah mendaftar menjadi peserta senam poco-poco ini.
“Kapan lagi bisa nari bareng ribuan orang dan bawa nama bangsa. Selain itu, aku juga bisa belajar sabar selama latihan karena harus mempelajari gerakan secara detail,” tutur Aqilah. (*/YC)
*by R. Adrianus Dwi Octaviano Pramudita – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id