Masak Bareng Bakso Mozzarella di HotFest
Mei 23, 2018Skytalk: Manfaat IOT Untuk Industri Retail
Mei 25, 2018
TANGERANG – Mata kuliah Etika dan Filsafat Komunikasi mengadakan kuliah tamu yang bertemakan “Menjadi Pemimpin Muda yang Anti-Hoax dan Anti-Ujaran Kebencian” di Lecture Theatre P.K Ojong Jakob Oetama Tower Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada Rabu siang (23/05).
Kuliah tamu ini menghadirkan empat narasumber, yaitu Dinita Andriani Putri selaku Direktur Eksekutif Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG), Dr. Agus Sudibyo.D selaku Direktur Eksekutif Indonesia New Media Watch, Cania Citta Irlanie selaku Editor Geotimes dan Penulis, dan Khelmy K. Pribadi selaku Direktur Program Maarif Institute, yang dimoderatori oleh Edisius Riyadi Terre. Tujuan diadakan kuliah tamu ini untuk mengedukasi mahasiswa untuk bersikap menanggapi hoax dan ujaran kebencian, yang banyak tersebar di media sosial saat ini.
“Tantangan dari miss informasi ini dalam demokrasi: pertama kecepatannya, kedua soal peraturannya yang sering kali membatasi kebebasan berekspresi, kemudian literasi informasi,” ucap Dinita.
Dinita menambahkan bahwa masalah penyebaran hoax yang sudah tak terbendung ini dapat dicegah dengan adanya literasi informasi, dengan mengedukasi para konsumen informasi agar lebih selektif dalam menerima informasi. Tidak hanya literasi informasi, literasi emosi juga diperlukan menurur Dinita. Karena masalah sesungguhnya ada dari dalam diri kita sendiri.
“Cara yang lebih efektif adalah yang disebut diet sosial media. Diet bukan berarti stop sama sekali,” ujar Agus.
Menurut Agus, kita tidak bisa menghindari kebutuhan kita terhadap informasi dari sosial media. Beliau menyarankan untuk mengurangi waktu penggunaannya agar tidak terpengaruh, dan tidak ikut serta menyebarkan informasi hoax dan ujaran kebencian.
Sebagai penulis dan mahasiswa juga, Cania berpendapat bahwa hoax merupakan hal yang berbahaya. Karena orang-orang bisa saja membuat keputusan keliru dari informasi hoax, yang merupakan informasi tidak benar. Sedangkan Khemy memaparkan data dari dampak hoax pada generasi muda. Ia melakukan survei terhadap 100 orang siswa SMA dan mengklasifikasikan respon mereka sebelum dan sesudah mereka menerima informasi mengenai hoax atau ujaran kebencian. (*/YC)
*Ibnu Furqonulhaq – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id