BIM Atasi Masalah Proyek Konstruksi
April 20, 2018“Digital Disruption and Transformation” Bukan Hal yang Menakutkan
April 20, 2018TANGERANG – Sesuai dengan peraturan Permendiknas no 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi, perpustakaan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bekerjasama dengan Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FTPPI) menggelar seminar tentang plagiarisme pada Selasa (17/4) di Lecture Hall UMN.
Dalam seminar yang bertajuk “Pencegahan Plagiarisme Guna Meningkatkan Integritas Akademik Di Perguruan Tinggi” dihadiri oleh 152 peserta mulai dari para dosen, pustakawan, dan juga beberapa rektor universitas dari wilayah Banten, Jakarta, Sukabumi hingga Jogjakarta. Hadir juga sebagai narasumber seminar Prof Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D selaku dirjen Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan moderator Gideon K.F.H. Hutapea, S.T., M.Ds.
Baca juga: UMN Tingkatkan Layanan Perpustakaan Lewat Fasilitas Terbaru
Tujuan diadakan acara ini adalah untuk memberikan pemahaman plagiasi terhadap para tenaga pengajar yang erat kaitannya dengan publikasi karya ilmiah. Dalam dunia pendidikan plagiarisme sering kali menjadi kegiatan yang dapat dilakukan saat menyusun karya ilmiah. Kegiatan plagiarisme bisa dikatakan kegiatan yang dapat disengaja atau tidak disengaja. Seorang peneliti dapat dengan mudah menjadi plagiat saat sedang menyusun penelitiannya ketika teori yang digunakan tidak menyertakan sumber bacaan. Hal ini yang sangat diresahkan oleh para pendidik di Indonesia.
Dirjen Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof Dr. Ali Ghufron menjelaskan bahwa kegiatan plagiat tidak akan terjadi bila tenaga pengajar memiliki jiwa profesionalisme yang didasari dengan pengetahuan, keahlian, dan etika.
Selain seminar anti plagiarisme, diadakan juga seminar sosialisasi software pendeteksi plagiasi buatan Turnitin. Jack Brazel (Manager Development Asia Turnitin) menjadi perwakilan perusahaan. Turnitin merupakan sebuah software atau alat untuk mendeteksi plagiarisme yang mungkin dilakukan oleh seorang peneliti dalam sebuah penelitian.
“Turnitin telah digunakan oleh 15.000 istitusi perguruan tinggi dan 30 juta mahasiswa,” ujar Jack Brazel saat menjadi narasumber kemarin.
Diharapkan dengan adanya seminar dan sosialisasi software turnitin pendeteksi plagiasi tersebut proses belajar mengajar menjadi bebas dari plagiasi dan integritas dunia pendidikan Indonesia pun semakin meningkat. (*/YC)
*By Merry Arliany – Universitas Multimedia Nusantara News Service
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika| Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id