Manfaat Mengikuti Organisasi Kuliah
September 9, 2022Maba Wajib Tahu, 10 Etika Kirim Tugas ke Dosen Melalui Email
September 11, 2022Mendapatkan beasiswa kuliah adalah impian bagi calon mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah baik jenjang sarjana, magister maupun doktor. Biasanya pemberi beasiswa akan menjalin kerjasama dengan beberapa rekanan universitas untuk mencari calon awardee yang selaras dengan tujuan si pemberi beasiswa. Namun untuk mendapatkan beasiswa pastinya tidaklah mudah rekan UMN. Sebab, ada satu tahapan yang harus dilewati oleh calon penerima beasiswa agar pemberi beasiswa yakin memberikan beasiswanya kepada kamu. Tahap yang dimaksud adalah tahap wawancara beasiswa. Tak pelik bahwa tahapan yang satu ini selalu mendebarkan bagi calon penerima beasiswa karena menjadi penentu apakah kandidat ini layak atau tidak untuk mendapatkan beasiswa.
Berbicara soal wawancara beasiswa, rekan UMN harus tahu bahwa segala kemungkinan bisa terjadi dalam sesi ini. Mulai dari pertanyaan yang diajukan oleh interviewer yang unpredictable, jawaban yang diberikan oleh calon penerima beasiswa dan sikap kamu dalam menjawab pertanyaan. Banyak orang yang bilang bahwa proses wawancara beasiswa tidaklah semenakutkan yang dibayangkan calon awardee. Namun ada baiknya bagi scholarship hunter perlu menghindari beberapa kesalahan berikut agar wawancara kamu berjalan dengan lancar. Yuk mari kita simak pemaparannya langsung dari UMN!
1. Cara Berpakaian yang Terlalu Santai
Kesalahan yang paling terlihat di mata pewawancara adalah ketika calon awardee memakai pakaian yang terlalu santai. Dalam artian tampilan luarnya kurang sesuai dengan situasinya. Mau wawancara malah pakai kaos. Dress me up! Ada baiknya ketika kamu mendapatkan undangan wawancara beasiswa maka pakaian harus kamu sesuaikan. Tidak harus formal banget, minimal bebas rapi namun tetap sopan.
Sumber: LifeHack
Misalnya menggunakan kemeja berkerah dengan celana hitam bersepatu. Hindari penggunaan jeans dan atasan berbahan kaos. Bagi perempuan apabila kamu bingung menggunakan outfit apa untuk wawancara kamu bisa menggunakan dress semi-formal. Dengan memakai pakaian yang rapi dan tampil bersih menandakan bahwa interviewer suka dengan cara kamu grooming atau berpakaian.
Baca juga : Dedikasi bagi Negeri, UMN Sediakan Beasiswa S1 Full Hingga Lulus
2. Ciptakan Kesan yang Buruk
Pernah tahu istilah “tidak ramah, bintang satu?” nah ini juga berlaku di sesi wawancara beasiswa ya teman-teman. Disini interviewer menanyakan baik-baik kepada calon penerima beasiswa, tapi kamu sendiri menanggapinya dengan ketus, judes dan acuh. Pastinya interviewer akan menilai kamu “wah kok dia jawabnya gini?”. Dari sini pewawancara sudah bisa menebak-nebak bahwa kandidat ini dinilai kurang serius di mata interviewer. Tidak jarang, ketika interviewer sudah tidak nyaman dengan gaya atau pembawaan kandidat, bisa jadi interviewer tidak akan melanjutkan pertanyaannya dan langsung mengakhiri pembicaraan. Pasti kamu tidak mau kan proses wawancara tidak sesuai dengan ekspektasi kamu.
Apapun yang sedang kamu rasakan, mau kamu sedang sedih ataupun marah tapi kamu harus tetap professional. Kamu sebagai calon kandidat penerima beasiswa harus menanggapi pertanyaan dengan tenang dan tidak boleh menciptakan kesan yang buruk di depan pewawancara. Misalnya menjawab dengan nada tinggi dan ketus, terlihat songong di depan pewawancara, body language yang terkesan mengganggu pandangan interviewer dan hal-hal yang sekiranya membuat interviewer tidak tertarik dengan kamu. Alangkah baiknya kamu fokus sepenuhnya dengan proses wawancara.
3. Kurang Informasi Tentang Universitas Tujuan
Hal selanjutnya yang cukup krusial dalam wawancara beasiswa adalah kurangnya informasi kandidat tentang universitas yang dituju. Banyak pejuang beasiswa yang biasanya selalu gagal di pertanyaan ini hanya karena tidak tahu informasi lengkap dari universitas yang kamu incar. Ketika kamu tidak bisa menjawab pertanyaan ini maka interviewer merasa bahwa kamu tidak serius dan tidak siap untuk mendapatkan beasiswa. Hal ini mengindikasikan bahwa pihak pemberi beasiswa tidak akan mau memberikan kepadamu kalau kamunya kurang update. Padahal dengan pertanyaan ini paling tidak kamu bisa meyakinkan kepada pihak pemberi beasiswa kalau kamu pantas untuk mendapatkan beasiswa tersebut dengan informasi selengkap-lengkapnya.
Sumber: UMN
Sama halnya ketika interviewer memberikan kamu pertanyaan saat lamaran kerja, seperti “kenapa kamu melamar kerja di perusahaan ini?” ketika kamu tidak ada informasi yang lengkap untuk pertanyaan ini bisa jadi interviewer menilai kamu kurang wawasan. Makanya sebisa mungkin kesalahan ini harus dihindari oleh kamu para scholarship hunter.
Caranya gimana? Banyak-banyaklah mencari informasi lengkap di website universitas tujuan kamu. Mulai dari kampusnya, jurusannya, fasilitas-fasilitasnya, mata kuliahnya, konsentrasinya dan peringkat kampusnya berapa sih kalau di-compare dengan kampus lain. Yang terpenting lagi kamu juga bisa menjelaskan apa sih keunggulan kampus tujuan kamu yang tidak dimiliki oleh kampus lain.
4. Alasan yang Terlalu Pribadi
Ketika interviewer memberikan kamu pertanyaan, terkadang kandidat melontarkan alasan yang masih menimbulkan asumsi pribadi saat menjawab di sesi wawancara beasiswa. Contoh simpelnya gini deh, pewawancara ingin tahu kenapa kamu ingin mendapatkan beasiswa ini? Terus dengan lantangnya kamu menjawab ya karena saya ingin sekali kuliah tanpa biaya. Mendengar jawaban ini, interviewer merasa bahwa kandidat masih subjektif. Mereka berpikir bahwa kandidat tersebut berorientasi pada uang bukan pada tujuan belajar.
Memang sih dengan beasiswa justru meringankan beban kandidat karena semua biaya sudah ditanggung oleh si pemberi beasiswa/ Mulai dari biaya kuliah, biaya penelitian, biaya hidup ataupun tempat tinggal dan lain-lain. Tetapi untuk jawaban tadi, rasa-rasanya kurang bagi seorang interviewer. Maka dari itu, pastikan kamu punya alasan yang kuat untuk menjawab pertanyaan tadi. Hilangkan jawaban yang terkesan mementingkan ego pribadi. Sebisa mungkin kamu jelaskan alasan bahwa beasiswa yang kamu terima akan bermanfaat bagi keperluan studimu.
5. Menyombongkan Diri Di Depan Pewawancara
Hal krusial lainnya adalah jangan coba-coba menyombongkan diri di depan pewawancara. Memang percaya diri itu boleh, sangat boleh teman-teman. Tapi kamu harus punya batasan. Mana hal yang boleh diumbar atau disampaikan kepada interviewer dan mana yang harus kamu tahan untuk tidak diinformasikan kepada interviewer.
Sebaiknya kamu juga harus menyesuaikan antara jawaban yang diberikan oleh kandidat dengan pertanyaannya. Jangan semua kamu lebih-lebihkan. Tidak salah bila interviewer merasa kandidat terlalu congkak dengan menyodorkan segala macam prestasi yang dia miliki.
6. Jawaban Kurang Nendang
Hal terakhir yang sangat penting adalah pastikan kamu menjawab pertanyaan dengan yakin dan percaya diri terhadap informasi beasiswa dan kampus tujuan kamu.
Sumber: Cermati
Jangan sampai jawaban yang kamu berikan kurang nendang dan tidak meyakinkan. Siapkan jawaban yang tidak terlalu dangkal namun sudah menjawab keseluruhan pertanyaan.
Baca juga : Mau Dapat Potongan Biaya Kuliah S1? Yuk Simak Informasi Program Beasiswa UMN
Itulah tadi enam kesalahan yang perlu kamu hindari ketika mendapatkan undangan wawancara beasiswa. Ciptakan kesan yang baik kepada interviewer agar peluang kamu mendapatkan beasiswa lebih besar. Demi dedikasinya untuk Negeri, UMN menyediakan Beasiswa Full S1 hingga Lulus. Dapatkan juga potongan Biaya Kuliah S1 dengan menggunakan beasiswa dari UMN. Info lebih lanjut kamu bisa kunjungi website resmi UMN berikut.
By Reyvan Maulid
Kuliah di Jakarta untuk jurusan program studi Informatika | Sistem Informasi | Teknik Komputer | Teknik Elektro | Teknik Fisika | Akuntansi | Manajemen| Komunikasi Strategis | Jurnalistik | Desain Komunikasi Visual | Film dan Animasi | Arsitektur | D3 Perhotelan , di Universitas Multimedia Nusantara. www.umn.ac.id