KAMI UMN Memberikan Kontribusi Buku untuk Fakultas Bisnis
Juli 16, 2023Rilis Modul Pentaho Bahasa Indonesia untuk Generasi Muda Melek Data
Juli 17, 2023LEBAK – Alumni Relations Universitas Multimedia Nusantara (UMN) melalui KAMI UMN bersama LPPM UMN memberikan bantuan perangkat radio komunikasi, sebagai dukungan Program Jaringan Radio Siaga di Desa Panggarangan Lebak Selatan Banten. Perangkat radio berupa 4 unit radio HT dual band dan 8 unit radio HT single band diserahkan kepada Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS), pada Rabu (5/7/2023).
Gugus mitigasi dibuat karena daerah di Lebak Selatan menjadi pusatnya bencana alam, seperti tsunami yang sempat terjadi beberapa waktu lalu. Serta belum adanya perangkat pendukung untuk keadaan darurat bencana, sehingga GMLS membutuhkan perangkat pendukung jaringan yang baru saja selesai dibangun.
Pada Tridharma Perguruan Tinggi terdapat poin Pengabdian Kepada Masyarakat yang tidak hanya berhenti di dosen dan mahasiswa saja, tetapi berlanjut bagi Alumni UMN untuk ikut berkontribusi terhadap lingkungan sekitar.
Menurut Manager External Student Affairs UMN Elfira F. Wahyono, kali ini KAMI UMN dalam kegiatan KAMI PEDULI memilih Gugus Mitigasi Lebak Selatan karena sedang mempersiapkan program untuk siaga dari Tsunami. Pemilihan bantuan berupa alat komunikasi ini dipilih untuk memaksimalkan komunikasi untuk mitigasi bencana.
“Karena komunikasi sangat penting dan ketika terjadi bencana informasi bisa disampaikan dengan cepat dan lebih efektif,” ungkap Elfira.
Kepala Biro Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM UMN Andy Firmansyah menambahkan, bantuan perangkat radio komunikasi yang diberikan merupakan hasil dari diskusi dengan GMLS. Berharap dengan bantuan perangkat ini bisa bermanfaat untuk warga dan tetap bisa bekerjasama lebih lanjut untuk mendukung kegiatan tanggap bencana.
Perangkat Radio yang diberikan berupa 4 unit radio HT Baofeng UV-5R (8W) dual band dan 8 unit radio HT Baofeng BF-T9 single band.
Founder Komunitas GMLS Anis Faisal Reza atau akrab dipanggil Abah Lala menjelaskan, bahwa bantuan dari UMN, sangat bermanfaat bagi kegiatan mitigasi dan kegiatan tanggap darurat apabila ada bencana. Karena, radio ini memiliki peran yang sangat penting dalam keadaan situasi jaringan telekomunikasi yang biasa dipakai terputus atau blackout.
Pada akhirnya membutuhkan waktu untuk mensosialisasikan atau berkomunikasi kepada masyarakat pada saat bencana terjadi. Perangkat radio HT ini akan menjadi contoh praktik baik buat masyarakat.
“Meskipun teknologinya jadul, tetapi akan sangat penting dan bisa digunakan saat sedang tidak ada bencana pun. Saat ada bencana ini akan menjadi alat untuk berkomunikasi antar desa yang terdampak dan tim tanggap bencana yang bertugas saat terjadi bencana,”ungkap abah Lala.
Selain memiliki tujuan awal untuk komunikasi kebencanaan, perangkat radio HT ini bisa digunakan dalam keadaan normal sebagai sarana GMLS menyebarluaskan informasi-informasi penting ke masyarakat.
Abah Lala berharap kedepannya GMLS mempunyai lebih banyak anggota untuk bisa memperluas spektrum kemanfaatan ke masyarakat. Karena membicarakan mitigasi tidak hanya bicara bagaimana teknik berlindung dari gempa, evakuasi dan lain sebagainya. Tetapi mitigasi lebih mempersiapkan tentang bagaimana membangun kesiapan diri masing-masing untuk menjawab tantangan-tantangan alam untuk kita lebih siap menghadapi kehidupan.
by Annisa Maulida | UMN News Service